Manfaat kumis kucing bagi kesehatan adalah menyehatkan saluran kemih, menghancurkan batu ginjal, mengatasi batu empedu, hingga menurunkan tekanan darah. Namun, Anda dianjurkan berkonsultasi ke dokter sebelum mencobanya untuk menghindari potensi efek samping.
Manfaat kumis kucing untuk kesehatan di antaranya menghancurkan batu ginjal hingga mengatasi batu empedu.
Table of Content
Kecantikan tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) membuatnya kerap dibudidayakan untuk menghiasi kebun atau pekarangan rumah. Bunga putihnya yang mirip kumis kucing juga enak dipandang. Namun, tahukah Anda kalau ada manfaat kumis kucing yang berpotensi baik untuk kesehatan?
Advertisement
Manfaat daun kumis kucing untuk kesehatan yang pertama adalah menghancurkan batu ginjal.
Di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, teh herbal yang mengandung daun kumis kucing kerap digunakan sebagai obat penghancur batu ginjal alami.
Akan tetapi, daun ini hanya dinilai efektif untuk menghancurkan batu ginjal kecil atau kurang dari 5 centimeter (cm) saja.
Sayangnya, diperlukan lebih banyak studi untuk membuktikan khasiat kumis kucing ini.
Jika Anda mengidap batu ginjal, sebaiknya bicarakan dengan dokter seputar penggunaan tanaman kumis kucing atau meminta obat-obatan yang terbukti ampuh dalam mengatasi masalah ini.
Khasiat daun kumis kucing juga dipercaya bisa mencegah tekanan darah tinggi (hipertensi).
Alasannya, ekstrak tanaman ini disebut mengandung antioksidan dan antiradang yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Berkat kandungan asam rosmanirat di dalamnya, tanaman herbal ini dianggap bisa melawan enzim pengubah angiotensin (angiotensin converting enzymes) dan mencegah tekanan darah tinggi.
Lagi-lagi, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk memperkuat manfaat tanaman kumis kucing ini.
Tumbuhan kumis kucing mempunyai sifat antijamur yang dikenal dapat mencegah pertumbuhan parasit dan organisme asing lainnya di dalam tubuh.
Fungsi kumis kucing tersebut bekerja dengan cara memutus rantai pasokan nutrisi jamur.
Menurut sebuah studi, tanaman ini menunjukkan potensi besar aktivitas antijamur fitofatogenik seperti Botrytis cinerea, Rhizoctonia solani, Fusarium solani, Colletotricum capsici hingga Phytophthora capsici.
Selain batu ginjal, klaim kegunaan kumis kucing lainnya adalah mengatasi batu empedu.
Menurut klaim tesebut, khasiat ini baru bisa diraih dengan mencampurkan ekstrak daun kumis kucing dengan tumbuhan lain, seperti Sonchus spp atau Barleria spp.
Selain batu empedu, campuran berbagai tumbuhan herbal di atas dianggap bisa mengobati penyakit nefritis hingga diabetes.
Akan tetapi, diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan manfaat tanaman kumis kucing ini.
Daun kumis kucing sering dimanfaatkan untuk mengontrol diabetes akibat kandungan antiradangnya.
Tidak hanya itu, tanaman herbal ini dilengkapi dengan asam ursolat dan oleanolat yang dianggap bisa menurunkan kadar gula dalam darah.
Di sisi lain, teh kumis kucing yang terbuat dari daunnya disebut dapat meningkatkan kadar leptin di dalam tubuh untuk mengontrol gula darah.
Meski demikian, belum banyak studi yang bisa memperkuat manfaat tanaman kumis kucing ini.
Berkat kandungan asam ursolat dan berberine, manfaat bunga kumis kucing dianggap punya potensi dalam membantu menurunkan berat badan.
Konsumsi teh hijau yang mengandung kumis kucing dipercaya dapat menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme, serta mendetoksifikasi seluruh tubuh.
Kendati menggiurkan, khasiat kumis kucing dalam menurunkan berat badan masih perlu dikaji lebih dalam.
Berdasarkan sebuah penelitian, daun kumis kucing memiliki potensi antioksidan yang sebanding dengan berbagai antioksidan lainnya, misalnya quercetin dan butylated hydroxylanisole (BHA).
Antioksidan memiliki peranan penting dalam menjaga sel-sel tubuh dari radikal bebas, yang kerap menyebabkan penyakit jantung hingga kanker.
Manfaat daun kumis kucing dan batangnya dalam bentuk ekstrak dianggap bisa mencegah infeksi saluran kencing.
Pasalnya, ekstrak tersebut mengandung senyawa antiradang dan antimikroba yang tidak hanya dianggap mampu mencegah infeksi saluran kencing, melainkan juga infeksi ginjal.
Cara merebus daun kumis kucing untuk infeksi saluran kencing cukup mudah. Anda hanya perlu merebus daunnya yang segar, lalu diminum sebanyak dua kali sehari.
Akan tetapi, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu pada dokter untuk memastikan keamanannya.
Baca Juga
Walaupun segudang manfaat kumis kucing di atas terdengar menjanjikan, Anda perlu mewaspadai efek sampingnya.
Terlebih lagi, belum banyak informasi mengenai dosis aman dari konsumsi tanaman ini.
Itulah sebabnya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencobanya dalam bentuk apa pun, entah itu kapsul kumis kucing, teh, dan sebagainya.
Dengan berbincang dengan dokter, Anda diharapkan bisa mengetahui dosis dan anjuran konsumsi yang masih berada dalam batas aman.
Selain itu, demi menghindari efek samping daun kumis kucing, Anda dianjurkan untuk tidak mengonsumsinya dalam jangka panjang.
Dikutip dari Web MD, berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi kumis kucing.
Belum banyak informasi mengenai keamanan mengonsumsi tanaman kumis kucing bagi ibu hamil dan menyusui.
Jadi, sebaiknya hindari tanaman herbal tersebut selagi Anda hamil ataupun sedang menyusui.
Jangan mengonsumsi kumis kucing sebagai terapi irigasi jika Anda menderita gangguan jantung atau ginjal.
Terdapat kekhawatiran kalau tanaman ini bisa menurunkan tekanan darah.
Jika tekanan darah Anda rendah, konsumsi kumis kucing bisa membuat tekanan darah semakin menurun.
Hentikan konsumsi kumis kucing setidaknya 2 minggu sebelum operasi. Pasalnya, tanaman herbal ini berpotensi menyulitkan proses kontrol tekanan darah selama operasi.