Mie shirataki terbuat dari glukomanan, yakni serat akar tanaman konjak. Mie shirataki tidak mengandung lemak dan rendah kalori. Itulah sebabnya, banyak orang yang percaya bahwa mie shirataki bisa mendatangkan banyak manfaat kesehatan.
Mie shirataki menyehatkan dan baik untuk diet
Table of Content
Mie shirataki adalah mie yang terbuat dari serat akar tanaman konjak, yakni glukomanan. Makanan yang populer di Jepang ini juga dijuluki sebagai “mie ajaib” karena memiliki segudang manfaat. Pencinta mie bisa memilih mie shirataki bisa sebagai menu yang menyehatkan.
Mie shirataki adalah mie panjang berwarna putih transparan yang terbuat dari glukomanan, pati yang berasal dari akar tanaman konjak. Ini merupakan tanaman sejenis yam yang tumbuh di Jepang, Cina, dan Asia Tenggara.
Nama “shirataki” sendiri berasal dari bahasa Jepang yang artinya air terjun putih. Ini menggambarkan tampilan mie yang tembus pandang. Selain itu, mie shirataki juga dikenal dengan sebutan mie ajaib atau mie konjak.
Pada mie shirataki hanya terdapat sangat sedikit karbohidrat yang dapat dicerna, dan sebagian besar karbohidratnya berasal dari serat glukomanan yang tidak dapat dipecah oleh tubuh.
Glukomanan dapat dibuat menjadi blok dan dikenal dengan sebutan konyaku. Biasanya konyaku dapat dikonsumsi langsung sebagai pengganti daging. Tekstur glukomanan yang kenyal dan lengket, membuatnya sangat cocok untuk dibuat menjadi mie.
Mie shirataki dibuat dengan mencampur tepung glukomanan dengan air biasa. Sedikit air jeruk nipis ditambahkan pada adonan untuk membantu mempertahankan bentuk mie. Adonan tersebut kemudian direbus lalu dibentuk menjadi mie atau potongan seperti nasi.
Mie shirataki bukanlah makanan yang padat gizi. Karena mie shirataki hanya terdiri dari serat dan air, maka di dalamnya tidak mengandung vitamin dan mineral.
Nutrisi dalam satu sajian mie shirataki seberat 224 gram terdiri dari:
Mie yang terbuat dari tepung glukomanan ini mengandung sekitar 3% serat dan 97% air. Oleh karena itu tidak mengherankan jika mie shirataki rendah kalori.
Tingginya serat dan air, rendahnya kalori serta tidak adanya kandungan lemak maupun gula, membuat mie shirataki cocok menjadi sumber makanan kaya serat, yang bermanfaat untuk mengontrol berat badan dan menyehatkan pencernaan.
Serat makanan berkontribusi menjaga kesehatan dengan mengurangi sembelit. Cukup serat dapat meningkatkan fungsi usus secara umum, sehingga mengurangi risiko wasir, divertikulitis, dan kanker usus besar.
Serat yang terdapat di dalam mie shirataki adalah serat larut. Di dalam pencernaan, serat larut bertindak sebagai prebiotik yang dapat memberi makan dan mendorong pertumbuhan bakteri sehat di usus besar.
Baca Juga: Makanan Rendah Kalori yang Cocok untuk Diet
Ingin makan kenyang tapi rendah kalori? Mie shirataki jawabannya. Mie shirataki sama sekali tidak mengandung lemak. Namun, mie shirataki mengandung serat sebanyak 0,5 gram. Itulah sebabnya, mie shirataki tetap mengenyangkan walau rendah kalori.
Tidak hanya itu saja. Mie yang sekarang sudah mudah didapatkan di swalayan ini ternyata memiliki manfaat kesehatan yang tak diduga-duga, seperti berikut ini.
Glukomanan, bahan utama mie shirataki, adalah serat larut yang dapat menyerap air dan membentuk gel. Tidak heran, ketika sudah dikunyah dan masuk ke dalam perut, mie shirataki sangat mudah dicerna oleh sistem pencernaan.
Ditambah lagi, serat kental ini dapat berfungsi sebagai prebiotik dan menstimulasi pertumbuhan bakteri baik dalam usus besar.
Di usus besar, bakteri baik akan membantu proses fermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek, yang melawan peradangan, serta meningkatkan sistem imun tubuh.
Sedang berusaha menurunkan berat badan? Mie shirataki bisa menjadi salah satu makanan diet yang menyehatkan untuk Anda. Serat kental yang dikandungnya mampu menunda pengosongan lambung, sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama.
Apalagi, proses fermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek, dapat merangsang pelepasan hormon usus yang bisa meningkatkan rasa kenyang.
Sebanyak 7 penelitian membuktikan, mengonsumsi glukomanan selama 4-8 minggu dapat membantu menurunkan 1,4-2,5 kilogram berat badan.
Dalam studi lain, glukomanan dapat menurunkan 2,5 kilogram berat badan pada orang dengan obesitas, tanpa mengurangi porsi makannya.
Walau begitu, para responden dalam penelitian ini tidak mengonsumsi glukomanan dalam bentuk mie shirataki, melainkan suplemen.
Glukomanan terbukti bisa menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Kemampuan ini berasal dari serat kental yang bisa menunda pengosongan lambung.
Dalam sebuah riset, penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi glukomanan selama tiga minggu, terbukti berhasil menurunkan kadar fruktosamin (penanda kadar gula darah).
Dari penelitian lainnya, penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi glukomanan sebelum melahap glukosa, terbukti mampu mengurangi kadar gula darahnya, hanya dalam waktu 2 jam.
Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa glukomanan yang dikandung mie shirataki dapat menurunkan kadar kolesterol.
Para peneliti menjelaskan, glukomanan mampu meningkatkan pembuangan kolesterol lewat feses atau tinja sehingga lebih sedikit yang akan diserap kembali ke aliran darah.
Sebuah laporan dari 14 studi memperlihatkan, glukomanan bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan rata-rata 16 miligram/desiliter (dL) dan trigliserida dengan rata-rata 11 miligram/desiliter.
Manfaat mie shirataki selanjutnya adalah berpotensi meredakan sembelit. Sebab, glukomanan juga terbukti bisa mengatasi sembelit yang dirasakan anak-anak maupun orang dewasa.
Dalam sebuah penelitian, sembelit kronis berhasil ditangani pada 45% partisipan anak-anak. Sedangkan untuk orang dewasa, suplemen glukomanan terbukti melancarkan pergerakkan usus, sehingga sembelit dapat diredam.
Sebagai pencinta mie, mungkin Anda kesulitan untuk melepas mie berbahan tepung. Namun, demi kesehatan dan berat badan ideal, cobalah makan mie shirataki sesekali. Siapa tahu, Anda ketagihan dan mulai terbiasa dengan mie shirataki.
Baca Juga: Rekomendasi Mie Shiratki yang Basah Maupun Kering
Bagi sebagian orang, glukomanan yang dikandung mie shirataki bisa menyebabkan masalah ringan sistem pencernaan, seperti feses yang terlalu lembek dan perut kembung.
Oleh karena itu, jangan langsung mengubah pola makan Anda secara tiba-tiba. Mie shirataki lebih baik dikonsumsi secara bertahap, jika ingin rutin menyantapnya. Dengan demikian, tubuh pun mampu beradaptasi.
Selain itu, glukomanan bisa mengganggu beberapa pengobatan, seperti obat diabetes. Untuk mencegahnya, minumlah obat diabetes, 1-4 jam setelah mengonsumsi mie shirataki.
Pada awalnya, mungkin menyajikan dan memasak mie shirataki agak menantang. Sebab, saat dibuka dari kemasannya, mie shirataki berbau amis, karena air di dalam mie shirataki telah menyerap bau akar tanaman konjak.
Maka dari itu, bersihkanlah dulu mie shirataki dengan air bersih, selama beberapa menit. Setelah itu, bau amisnya akan menghilang.
Selanjutnya, rebus dulu mie shirataki selama beberapa menit, untuk memberikan tekstur kenyal seperti mie tepung. Mie ini pun siap Anda olah dengan bumbu favorit.