Penggunaan tali masker bisa bisa berbahaya karena bisa menjadi tempat penyebaran virus COVID-19 jika ditaruh di tempat yang tidak bersih dan sudah tercemar.
Tali masker bisa jadi pemicu penyebaran virus
Table of Content
Tali masker atau strap mask kini tengah menjadi aksesori yang populer digunakan oleh sebagian orang. Apakah Anda salah satu orang yang ikut menggunakannya?
Penggunaan tali untuk masker biasanya dianggap sebagai salah satu cara agar masker tidak diletakkan sembarangan sehingga memudahkan aktivitas, seperti saat makan atau minum. Kendati demikian, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahaya penggunaan tali masker sehingga menganjurkan masyarakat Indonesia untuk tidak menggunakannya.
Saat ini penggunaan tali masker memang sedang menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Terlebih, sudah banyak tali masker yang dijual secara offline maupun online dengan berbagai macam model menarik dan modis. Mulai dari tali masker dari kain, sampai yang terbuat dari manik-manik dan perhiasan dengan berbagai warna.
Sejatinya, tali masker adalah sebuah tali pengait yang fungsinya mirip dengan tali kacamata. Tali ini diikat pada kedua sisi masker yang akan digunakan. Lalu, tali dikalungkan ke leher agar masker tetap berada di wajah sehingga memudahkan penggunanya untuk memakai atau melepas masker. Walaupun tali masker tampak menarik dan modis, ternyata penggunaan benda ini tidak sepenuhnya bermanfaat.
Alih-alih memudahkan pemakainya, penggunaan tali untuk masker justru diyakini berisiko menularkan virus penyebab Covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting, SpP (K).
Menurutnya, saat Anda melepas masker dan menggantungkannya di leher, bagian dalam masker kemungkinan besar akan terkontaminasi oleh berbagai macam virus. Virus bisa tersebar melalui kontak dengan udara, serta pakaian atau hijab yang dikenakan.
“Kalau kita turunkan (masker) pakai pengait itu sampai ke bawah, itu (masker) akan kena ke hijab, ke baju. Jadi, sebenarnya bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan lain-lain, kecuali dengan bagian tubuh,” ujar Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting, SpP (K).
Lebih lanjut, Alexander menganjurkan agar masker tidak seharusnya terlalu sering dilepas dan dipasang. Sebab, sangat mungkin ada virus yang menempel di permukaannya.
Belum lagi, saat Anda menyentuhnya, tangan yang terkena bagian masker yang terkontaminasi berisiko tinggi menularkan virus ke hidung atau mata saat menyentuh area wajah.
Di samping itu, lantaran digantungkan di leher, masker sisi dalam yang sudah terkontaminasi droplet (cairan) saat Anda berbicara, batuk, ataupun udara dari helaan napas yang kotor dapat berpotensi menularkan orang-orang di sekitar Anda.
Memang, rasanya tidak mungkin apabila Anda harus terus-menerus menggunakan masker sepanjang hari saat beraktivitas di luar rumah. Anda tetap perlu melepas masker, seperti saat minum atau makan.
Untuk mengatasi hal tersebut, pastikan Anda selalu menyiapkan beberapa masker saat beraktivitas di luar rumah. Jika Anda berada dalam suatu kondisi harus melepas masker, misalnya saat makan atau minum, sebaiknya benar-benar lepas masker yang Anda gunakan. Jangan menggantungkan masker di leher, dagu, bawah mulut, salah satu telinga, hingga siku.
Anda bisa menyimpan masker kain yang tidak kotor atau basah, atau ingin digunakan kembali setelah makan atau minum, dalam kantong kertas (paper bag) atau kantung berbahan jala (mesh fabric bag).
Namun, bila masker kain yang digunakan sudah rusak, kotor, atau basah akibat terkena air liur, droplet, keringat, dan substansi lain, sebaiknya segera ganti masker dan simpan dalam kantong plastik tertutup sampai Anda tiba di rumah. Kemudian, segera cuci masker dengan air dan sabun detergen setelah sampai di rumah untuk menghindari munculnya jamur pada masker kain.
Baca juga: Mengenal Masker KN95 dan Bedanya dengan Masker N95
Cara melepas masker yang benar saat makan atau minum adalah sebagai berikut:
Pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan air dan sabun, atau hand sanitizer dengan alkohol minimal 70%, saat melepas masker kotor dan menggunakan masker baru yang bersih.
Meski tali masker tampak menarik dan modis, ternyata penggunaan benda ini tidak sepenuhnya bermanfaat.
Alih-alih memudahkan pemakainya, Satgas Covid-19 mengingatkan penggunaan tali untuk masker yang dapat berisiko menularkan virus penyebab Covid-19.
Bukan menggantungkannya di leher dan memakainya kembali, sebaiknya Anda mengganti masker yang telah digunakan dengan masker baru yang bersih setelah makan atau minum.
Jika masker kain tidak kotor atau basah, dan Anda ingin menggunakannya kembali setelah makan atau minum, sebaiknya simpan masker tersebut ke dalam kantong kertas.
https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-penggunaan-tali-masker-yang-perlu-diwaspadai