bocoran admin jarwo
admin jarwo
https://themes.psdcenter.com/slot-gacor/
https://martsavvy.com/
slot dana
slot ovo
Sejarah – RS Panti Secanti

Sejarah

Sejarah Rumah Sakit Panti Secanti

Antara tahun 1955-1956 Suster-suster Fransiskanes dari Pringsewu sering berkunjung ke Gisting. Mulanya tujuan mereka hanyalah untuk beristirahat karena Gisting merupakan daerah di kaki Gunung Tanggamus yang berhawa sejuk; namun kemudian para suster melihat bahwa masyarakat sekitar membutuhkan pelayanan terutama dalam bidang kesehatan.

Tanggal 02 Januari 1956 para Suster membeli sebidang tanah dari salah seorang penduduk, yaitu Tuan K. Kloer. Di sana didirikan sebuah klinik bersalin yang sangat sederhana yang di beri nama Klinik Bersalin Panti Secanti yang artinya tempat pelayanan kasih, serta sebuah biara untuk tempat tinggal para suster. Tanggal 26 November 1956 Klinik Bersalin Panti Secanti diresmikan oleh dr. Darwis Kepala Dinas Kesehatan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Selatan, waktu itu. Sebagai Supervisor ditunjuk dr. E. Eibl, seorang dokter berkebangsaan Jerman yang bertempat tinggal di Kota Agung. Sewaktu diresmikan Klinik Bersalin Panti Secanti hanya memiliki enam buah tempat tidur, dengan sarana dan prasarana yang sangat sederhana. Tahun 1961 Klinik Bersalin Panti Secanti dikembangkan menjadi delapan belas tempat tidur dan dilengkapi dengan sebuah ruang persalinan serta penunjang yang lebih memadai.

Pada tahun 1982, dr. Anisah, Kepala Puskesmas Gisting, menyarankan agar RB Panti Secanti memperluas pelayanan dengan menyelenggarakan sebuah Poliklinik (Balai Pengobatan), memperhatikan banyaknya kasus yang dilayani selain ibu hamil dan bayi-bayi/anak-anak sehat. Bulan Juli 1982 Balai Pengobatan Panti Secanti diresmikan oleh dr. Christian MPH, Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan RI di Lampung. Saat itu jumlah tempat tidur 32 buah.

Dalam melayani masyarakat, RB-BKIA-BP Panti Secanti sangat mengutamakan KASIH UNIVERSAL; tanpa membedakan suku, ras, agama serta tidak mencari keuntuangan (non profit). Ini tercermin dalam pembagian ruang perawatan dimana lebih dari 70 % ruangan disediakan bagi penderita yang kurang mampu.

Atas desakan masyarakat/pasien, RB-BKIA-BP Panti Secanti mempertimbangkan untuk mengadakan rawat inap bagi penderita sakit, selain ibu yang melahirkan. Hal tersebut dibicarakan dengan Pimpinan Kongregasi Suster-suster Fransiskanes dan Pihak Yayasan Dwi Bakti, sebagai pemilik dan penyelenggara. Mengingat Sumber Daya Manusia yang belum memungkinkan, RB-BKIA-BP Panti Secanti bersama Kepala Puskesmas Gisting mengkonsultasikannya dengan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Lampung Selatan. Dalam konsultasi bulan Agustus 1996, disetujuilah peningkatan pelayanan Panti Secanti menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak. Hal ini direalisir dengan rekomendasi dari dr. Yudi Prayuda MPH, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan di Kalianda, pada tanggal 26 Maret 1997.

Gerak dan gejolak masyarakat yang berawal pada tanggal 27 Juli 1997 ternyata membawa dampak luas. Aneka krisis juga merambah ke segala pelosok masyarakat sederhana. Kondisi krisis ini semakin mempersulit masyarakat untuk memperoleh akses kesehatan sehingga mereka sering mempercayakan kesehatan mereka ke RSIA Panti Secanti. Kondisi ini menggugah hati pengelola dan pemilik RSIA Panti Secanti untuk memperluas jangkauan pelayanan dengan melaksanakan berbagai perluasan dan pembenahan agar dapat meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan yang sesuai standar.

Bulan Oktober tahun 2003 RSIA Panti Secanti Gisting meningkatkan pelayanan menjadi RSU dan tanggal 28 Februari 2005 Dep. Kes RI memberikan ijin operasional tetap dengan Surat Keputusan Mentri Kesehatan No: YM. 02.04.3.5.674.  Tanggal 30 Agustus 2010 memperoleh Ijin perpanjangan Ijin Operasional dari Bupati Tanggamus Bp Bambang Kurniawan dengan No: D.195/33/12/2010. Untuk meningkatkan mutu pelayanan RS Panti Secanti juga telah melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit dan Lulus Tingkat Dasar pada tanggal 22 Mei 2012.

RS Panti Secanti terus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan penambahan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia secara bertahap sehingga semakin banyak masyarakat yang mempercayakan pelayanan kesehatannya kepada RS Panti Secanti dan sejak 15 September 2016 memberikan pelayanan JKN dengan mengadakan kerjasama dengan BPJS Kesehatan agar makin banyak masyarakat yang terlayani. Tanggal 26 Mei 2017 RS Panti Secanti melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan Lulus Tingkat Perdana.

Sejarah Kepemimpinan

Direktur yang telah berkarya di Rumah Sakit Panti Secanti sejak tahun 1997 sampai masa kerja 31 Desember 2021 yaitu dr. T. Welly Stefanus

Direktur dari saat ini yaitu dr. Andreas Hendra Hidajat, MARS.

Rumah Sakit Panti Secanti Saat Ini

Rumah Sakit Panti Secanti terletak di Kabupaten Tanggamus, yang memiliki jumlah penduduk 580.383 Jiwa (tahun 2017). Lokasi rumah sakit ini berada di area tanah seluas 8.964 M2 dan Luas Bangunan 3.084 M2, beralamat di Jalan Raya Gisting, Tanggamus – Lampung.

Kebijakan umum Rumah Sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan kebutuhan perawatan dan pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua dibayarkan setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini telah ada sejak Rumah Sakit Panti Secanti berdiri dan merupakan nilai dasar bagi Rumah Sakit.

Selain itu juga Rumah sakit Panti Secanti turut mendukung program JKN, maka sejak 15 September 2016 memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap rujukan tingkat lanjutan bagi peserta program JKN dengan mengadakan perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan cabang Bandar Lampung dengan No Perjanjian dari BPJS: 142/KTR/XIII-05/0916 dan No Perjanjian dari RS Panti Secanti: 04/RSPS/PKS/IX/2016 yag telah dibarui dengan nomor 16/RSPS/PKS/IX/2017.

Rumah Sakit Panti Secanti yang ditempati sekarang ini memiliki ruang perawatan dewasa (Fransiskus), ruang anak (Theresia), ruang bedah (Antonius) dan ruang kebidanan (Maria).  Dengan kapasitas 77 tempat tidur, terdiri dari VIP:  7 TT, Klas I: 11 TT, Klas II: 15 TT, Klas III: 39 TT, Neonatus: 5 Box. Terdapat 5 ruang untuk perawatan Khusus dan rencana untuk HCU dengan kapasitas 1 pasien. Gedung Rumah Sakit ini dilengkapi dengan listrik PLN 33.000 KVA dan pada tahun 2017 ditambah daya menjadi 82.500 KVA. Sebuah genset 80 KVA, gas medis (oksigen sentral di Fransiskus dan Ruang Operasi), PABX, penangkal petir, Sumber sumur BOR, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah.

Rumah Sakit Panti Secanti merupakan rumah sakit umum type D, telah terakreditasi penuh untuk lima bidang pelayanan dasar pada tahun 2012, meliputi Administrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medis. Pada tanggal 26 Mei 2017 RS Panti Secanti melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan Lulus Tingkat Perdana.

Jenis pelayanan yang ada di Rumah sakit Panti Secanti meliputi Pelayanan Gawat Darurat 24 jam. Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari klinik umum, klinik spesialis (Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Kebidanan dan Kandungan), klinik Gigi, Ruang Konsultasi Gizi serta pelayanan program Nasional, seperti TB Dots, HIV/AIDS, Pengendalian Resistensi Antimikroba, Geriatri yang banyak terlibat dalam pelayanan Posyandu Lansia dan Ponek 24 jam. Sejak tahun 2016 Rumah Sakit Panti Secanti juga bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tanggamus untuk melayani rehabilitasi rawat jalan dengan Konseling Individu bersama tenaga tersertifikasi Assesor dan Konselor dari BNN Provinsi. Rumah Sakit Panti Secanti juga dilengkapi dengan Pelayanan Rawat Inap, Kamar Operasi, Laboratorium, Radiologi, ECG, USG, Diathermi, Pastoral Care, Pelayanan Gizi dan Pelayanan Farmasi 24 jam.

Sumber daya manusia yang telah terlatih berdampak besar pada pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit. Dewasa ini bertumbuhnya rumah sakit baru, terlebih yang berdekatan disekitar Rumah Sakit Panti Secanti dapat merupakan masalah, karena selain merupakan pesaing, rumah sakit baru berpotensi menarik sumber daya manusia yang telah terlatih di Rumah Sakit Panti Secanti.